VR Manufacturing Training Lab
VR Manufacturing Training Lab di SMK SMTI Yogyakarta menghadirkan pengalaman belajar imersif yang dirancang khusus untuk siswa SMK agar dapat memperdalam pemahaman mereka tentang proses manufaktur. Siswa dapat menjelajahi simulasi detail dari proses produksi pupuk urea.
Client Profile
Didirikan pada tahun 1947 dengan nama Sekolah Teknologi Menengah Atas (STMA), SMK-SMTI Yogyakarta telah mengalami beberapa perubahan nama. Pada tahun 1985 berubah menjadi Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI), dan pada Agustus 2011 berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 77/M-Ind/Per/8/2011, namanya menjadi Sekolah Menengah Kejuruan SMTI (SMK-SMTI).
Sejak tahun ajaran 2010/2011, SMK-SMTI Yogyakarta membuka program keahlian berstandar internasional di bidang Kimia Analisis dan Teknik Kimia Industri. Pada tahun ajaran 2016/2017, sekolah ini memperluas programnya dengan memperkenalkan Teknik Mekatronika.
Problem
-
Sering gagal memberikan pemahaman menyeluruh tentang konsep manufaktur yang kompleks.
-
Pelatihan praktik di lingkungan nyata dapat mengekspos siswa pada kondisi atau tindakan tidak aman, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
-
Siswa memiliki kesempatan terbatas untuk berlatih di lingkungan yang menyerupai pabrik nyata tanpa risiko kerusakan peralatan atau cedera pribadi.
Solution
-
Pengalaman belajar imersif yang meningkatkan pemahaman siswa tentang proses manufaktur melalui skenario detail dan interaktif.
-
Pelatihan lebih efisien dengan simulasi virtual, menghemat waktu dan sumber daya sekaligus memberikan kesempatan praktik yang konsisten.
-
Lingkungan virtual yang aman di mana siswa dapat berlatih tanpa risiko kondisi berbahaya atau tindakan tidak aman.
-
Pengembangan keterampilan operasional dalam simulasi menyerupai pabrik nyata, membangun kepercayaan diri dan kompetensi tanpa takut kecelakaan atau kerusakan peralatan.
Benefits
Enhanced Understanding
Siswa memperoleh pemahaman lebih mendalam tentang proses manufaktur melalui skenario virtual interaktif.
Safe Learning Environment
Praktik dilakukan dalam lingkungan bebas risiko, menghilangkan bahaya kondisi tidak aman maupun kerusakan peralatan.
Efficient Training
Simulasi virtual mengurangi waktu dan biaya pelatihan, sekaligus menjaga konsistensi pengalaman belajar.
Real-World Skills Development
Siswa mengasah keterampilan operasional dalam simulasi realistis menyerupai pabrik, mempersiapkan diri menghadapi tantangan industri nyata.


