Digital Twin vs SCADA: Apa Bedanya dan Mana yang Lebih Efisien?
- Marketing Molca
- 6 Jul
- 3 menit membaca

Dalam dunia industri manufaktur, istilah SCADA dan Digital Twin semakin sering terdengar, terutama di tengah gelombang transformasi digital. Keduanya sama-sama berkaitan dengan monitoring dan pengendalian proses industri, namun memiliki pendekatan, kedalaman analisis, dan potensi yang sangat berbeda.
Lalu, apakah SCADA sudah cukup untuk kebutuhan pabrik saat ini? Atau sudah saatnya beralih ke Digital Twin?
Apa Itu SCADA?
SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) adalah sistem pengawasan dan pengendalian proses industri yang telah digunakan sejak lama. Teknologi ini bekerja dengan cara mengumpulkan data dari sensor, mesin, dan perangkat lapangan, kemudian menampilkannya secara real-time di layar operator. Operator dapat memantau kondisi, menerima alarm jika ada gangguan, dan menjalankan kontrol secara manual maupun otomatis.
Singkatnya, SCADA adalah mata dan tangan digital dari sebuah pabrik: memantau dan mengontrol. Namun, SCADA punya batasan. Sistem ini biasanya hanya menampilkan apa yang terjadi sekarang, tanpa kemampuan untuk memprediksi apa yang akan terjadi, atau mensimulasikan bagaimana sebaiknya sistem berjalan.
Apa Itu Digital Twin?
Digital Twin adalah representasi virtual dari sistem fisik, baik itu mesin, jalur produksi, atau bahkan seluruh pabrik. Tidak hanya menampilkan data real-time, digital twin mampu mensimulasikan skenario, menganalisis performa, dan memprediksi hasil sebelum hal tersebut terjadi secara fisik.
Dengan menggabungkan sensor IoT, machine learning, dan pemodelan 3D, digital twin menjadi otak digital dari pabrik modern.
Bayangkan sebuah model pabrik yang bisa memberitahu Anda, “Jika Anda menaikkan suhu oven sebesar 10 derajat, hasil produksi akan meningkat 3%, tapi energi naik 8%.” Inilah kecanggihan yang tidak bisa diberikan oleh SCADA tradisional.
Perbandingan Fungsional: SCADA vs Digital Twin
Fitur | SCADA | Digital Twin |
Monitoring Real-time | ✅ Ya | ✅ Ya |
Kontrol Proses | ✅ Manual & otomatis | ❌ (integrasi dengan sistem kontrol) |
Visualisasi | ✅ Data numerik & grafik | ✅ + model 3D interaktif |
Prediksi Kinerja | ❌ Tidak ada | ✅ Menggunakan AI/ML |
Simulasi Skenario | ❌ Tidak ada | ✅ Bisa |
Analisis Historis | Terbatas (log data) | ✅ Mendalam dan berbasis pola |
Skala | Terbatas pada subsistem tertentu | Dapat mencakup seluruh ekosistem |
SCADA unggul dalam hal pengawasan dan kontrol langsung, sementara Digital Twin unggul dalam analisis, prediksi, dan pengambilan keputusan berbasis data.
Kapan Harus Upgrade ke Digital Twin?
SCADA memang tetap penting, ia adalah sistem dasar yang banyak pabrik sudah miliki. Tapi ada beberapa kondisi di mana perusahaan harus mulai mempertimbangkan Digital Twin:
1. Ingin Efisiensi Produksi yang Lebih Tinggi
Jika perusahaan ingin mengoptimalkan waktu siklus, konsumsi energi, atau kualitas produk tanpa trial & error yang mahal, digital twin memungkinkan eksperimen virtual terlebih dahulu.
2. Kesulitan Melakukan Prediksi Maintenance
SCADA bisa memberitahu jika mesin overheating, tapi Digital Twin bisa memberi tahu kapan mesin itu kemungkinan akan rusak—berdasarkan pola getaran, suhu, dan beban kerja historis.
3. Skala Operasi yang Semakin Kompleks
Semakin besar pabrik atau semakin banyak variabel dalam produksi, semakin sulit bagi SCADA untuk memberikan gambaran menyeluruh. Digital Twin membantu menggabungkan semua data ke dalam satu model terpadu.
Analogi Praktis: SCADA Itu CCTV, Digital Twin Itu Simulasi Game
Bayangkan Anda mengelola sebuah restoran.
SCADA seperti kamera CCTV yang menunjukkan kondisi dapur dan ruang makan secara real-time. Anda bisa melihat jika ada tumpahan, atau pegawai yang kelelahan. Tapi itu saja.
Digital Twin seperti game simulasi restoran yang bisa menjawab:“Jika kamu menambah satu koki dan mengubah urutan menu, kamu bisa mempercepat layanan 15% dan meningkatkan kepuasan pelanggan.”
Dalam skala pabrik, perbedaannya menjadi nilai bisnis yang nyata, penghematan biaya, waktu, dan peningkatan hasil produksi.
Studi Kasus Mini: Sebuah Pabrik Makanan Ringan
Sebuah pabrik makanan ringan di Jawa Timur mengalami bottleneck di lini pengepakan. Dengan SCADA, mereka tahu ada keterlambatan 2 menit rata-rata per batch. Namun, tidak jelas penyebabnya.
Setelah mengimplementasikan Digital Twin, mereka bisa mensimulasikan 3 skenario:
Menambah satu pekerja di bagian pengepakan
Mengubah urutan proses dari mesin pemotong ke conveyor
Mengatur ulang waktu jeda antar batch
Hasil simulasi menunjukkan skenario kedua mengurangi waktu proses hingga 23%. Setelah diterapkan, produksi meningkat dan overtime pekerja berkurang 12% dalam dua bulan.
Jadi, Mana yang Lebih Efisien?
Jawabannya bukan SCADA atau Digital Twin, tapi SCADA dan Digital Twin, berjalan berdampingan.
SCADA tetap diperlukan sebagai sistem pengawasan dasar. Tapi untuk perusahaan yang ingin menjadi lebih adaptif, efisien, dan berbasis data, Digital Twin adalah investasi masa depan.
Molca menyediakan solusi Digital Twin terintegrasi yang dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan industri Anda. Mulai dari simulasi lini produksi hingga prediksi performa mesin, kami bantu transformasi digital pabrik Anda jadi nyata.
Ingin tahu bagaimana Digital Twin bisa diterapkan di perusahaan Anda? Hubungi kami sekarang atau kunjungi www.molca.id untuk jadwalkan demo gratis.






Komentar